Selasa, 01 Januari 2013
Etologi
Asal nama
Istilah “etologi” diturunkan dari bahasa Yunani, sebagaimana ethos (ήθος) ialah kata Yunani untuk "kebiasaan". Kata lain yang diturunkan dari kata Yunani ethos ialah: etis dan etika. Pertama kali istilah ini diperkenalkan dalam bahasa Inggris oleh Myrmekolog Amerika William Morton Wheeler pada 1902. Pada awalnya, sedikit pandangan berbeda dari istilah itu diusulkan oleh John Stuart Mill dalam System of Logic 1843nya. Ia menganjurkan pengembangan sains baru, "etologi," yang tujuannya akan menjadi penjelasan dari perbedaan perseorangan dan nasional dalam karakter, pada dasar psikologi asosiasionistik. Penggunaan kata ini tak pernah dipakai, bagaimanapun.Perbedaan dan persamaan dengan psikologi komparatif
Etologi dapat dibedakan dengan psikologi komparatif, yang juga mempelajari perilaku hewan, namun menguraikan studinya sebagai cabang psikologi. Jadi di mana psikologi komparatif memandang studi perilaku heawan dalam konteks dari apa yang dikenal sebagai psikologi manusia, etologi memandang studi perilaku hewan dalam konteks dari apa yang dikenal tentang anatomi dan fisiologi hewan. Lebih lanjut, psikolog komparatif awal berkonsentrasi pada studi pembelajaran, dan kemudian cenderung melihat pada perilaku dalam keadaan buatan, sedangkan para etolog awal berkonsentrasi pada perbuatan dalam keadaan alami, cenderung mendeskripsikannya naluriah. Kedua pendekatan ini saling melengkapi daripada bersaing, namun menimbulkan perspektif yang berbeda dan kadang-kadang bertentangan dengan pendapat tentang zat bahan. Di samping itu, selama kebanyakan abad ke-20 psikologi komparatif berkembang paling kuat di Amerika Utara, sedangkan etologi lebih kuat di Eropa, dan ini menimbulkan perhatian berbeda seperti tiang pondasi filsafat yang agak berbeda dalam kedua studi itu. Perbedaan praktik ialah bahwa psikologi komparatif berkonsentrasi pada perolehan pengetahuan luas dari perilaku spesies yang lebih sedikit, sedangkan etolog lebih tertarik dalam perolehan pengetahuan dari perilaku dalam jajaran spesies yang luas, tak sekurangnya agar bisa membuat perbandingan berdasar kuat melintasi kelompok taksonomi. Para etolog telah membuat lebih banyak penggunaan dari metode komparatif yang sebenarnya daripada yang pernah diperoleh para psikolog komparatif.Pola Aksi dan komunikasi hewan tertentu
Langkah penting, dihubungkan dengan nama Konrad Lorenz walau kemungkinan pada gurunya, Heinroth, ialah pengenalan pola aksi tertentu. Lorenz membuatnya terkenal sebagai tanggapan naluriah yang akan terjadi yang dapat dipercaya dalam kehadiran stimuli yang dapat dikenali (disebut stimuli tanda atau stimuli pembebasan). Pola aksi tertentu ini kemudian dapat dibandingkan melintasi spesies, serta persamaan dan perbedaan antara perilaku yang dibandiangkan dengan persamaan dan perbedaan dalam morfologi yang mana taksonomi berdasar. Studi dari Anatidae (bebek dan angsa) yang penting dan banyak dikutip oleh Heinroth menggunakan teknik ini. Para etolog mencatat bahwa stimuli yang membebaskan pola aksi tertentu umumnya menonjolkan kemunculan atau perilaku anggota lain spesies mereka sendiri, dan mereka dapat menunjukkan bagaimana bentuk penting komunikasi hewan dapat ditengahi dengan pola aksi tertentu yang sedikit sederhana. Pengamatan yang paling berpengalaman dalam bidang ini ialah studi oleh Karl von Frisch dari yang disebut “bahasa tarian” mendasari komunikasi lebah. Lorenz mengembangkan teori menarik dari evolusi komunikasi binatang berdasarkan pada pengamatannya terhadap alam pola aksi tertentu dan keadaan yang mana hewan memancarkannya.Jejak
Penemuan terpenting kedua Lorenz mengenai pembelajaran awal burung nidifugous muda, proses yang disebutnya jejak. Lorenz mengamati bahwa keluarga burung seperti angsa dan ayam secara spontan menuruti induknya dari hampir hari pertama setelah menetas, dan ia menemukan bahwa tanggapan berikut ini dapat dipindahkan pada stimulus yang berubah-ubah jika telur diinkubasi secara buatan dan stimulus dipertunjukkan selama periode kritik (kini disebut periode sensitif) yang mencakup hari-hari setelah penetasan. Konsep jejak ini telah secara luas diadopsi dalam psikologi pengembangan.4 pertanyaan Tinbergen untuk para etholog
Kolaborator Lorenz, Niko Tinbergen, mengemukakan bahwa etologi selalu perlu memperhatikan 4 jenis penjelasan tiap hal perilaku:- fungsi: bagaimana perilaku berpengaruh kuat pada kesempatan hewan untuk kelangsungan hidup dan reproduksi?
- yang menyebabkan: apakah stimuli yang mendapatkan tanggapan itu, dan bagaimana telah diubah oleh pembelajaran terkini?
- pengembangan: bagaimana perilaku berubah dengan umur, dan apakah pengalaman awal yang perlu untuk perilaku untuk diperlihatkan?
- sejarah evolusioner: bagaimana perilaku dibandingkan dengan perilaku bersama dalam spesies terkait, dan bagaimana mungkin telah timbul melalui proses filogeni?
Perkembangan etologi
Melalui karya Lorenz dan Tinbergen, etologi berkembang secara kuat di benua Eropa dalam tahun-tahun sebelum PD II. Setelah perang, Tinbergen pindah ke Universitas Oxford, dan etologi menjadi lebih kuat di Britania Raya, dengan pengaruh tambahan dari William Thorpe, Robert Hinde dan Patrick Bateson pada Sub-bagian Perilaku Hewan dari Universitas Cambridge, terletak di desa Madingley. Di masa ini, juga, etologi mulai berkembang secara kuat di Amerika Utara.Lorenz, Tinbergen, dan von Frisch secara bersama-sama dianugerahi Hadiah Nobel pada 1973 untuk karya mereka dalam etologi pengembangan.
Ethologi sosial dan pengembangan terkini
Pada 1970, etolog Inggris John H. Crook menerbitkan naskah penting yang mana ia membedakan etologi komparatif dengan etologi sosial, dan mengemukakan bahwa banyak dari etologi yang telah ada sampaio kini sesungguhnya merupakan etologi komparatif, memandang hewan sebagai individu, sedangkan pada masa depan, para etolog akan memerlukan konsentrasi pada perilaku kelompok sosial dari hewan dan struktur sosial di dalamnya. Ini telah mengetahui sebelumnya. Buku E. O. Wilson ‘’Sosiobiologi’’ muncul pada 1975, dan sejak saat itu studi perilaku telah lebih banyak berkaitan dengan aspek sosial. Juga telah didorong dengan yang lebih kuat, namun lebih njlimet, Darwinisme yang dihubungkan dengan Wilson dan Richard Dawkins. Pengembangan terkait ekologi perilaku juga telah membantu mengubah etologi. Di saat yang sama persesuaian substansial dengan psikologi komparatif telah terjadi, maka studi ilmiah modern pada perilaku menawarkan spektrum pendekatan tanpa kelim secara kurang lebih, dari kesadaran hewan, psikologi komparatif yang lebih tradisional, etologi, sosiobiologi dan ekologi perilaku.TEORI-TEORI ETOLOGI
Etologi adalah studi mengenai tingkah laku hewan dan manusia dalam konteks evolusi. Tokoh-tokoh teori etologi adalah Charles Darwin, Bowlby, Konrad Lorenz dan Niko Tindbergen.
Istilah “etologi” diturunkan dari bahasa Yunani, sebagaimana ethos (ήθος) ialah kata Yunani untuk "kebiasaan".
Teori seleksi alam (Darwin, 1859)
Darwin berpendapat bahwa tidak ada sifat baru yang perlu dimiliki semasa hidup individu. Pada dasarnya, teori Darwin berjalan sebagai berikut : diantara anggota-anggota sebuah spesies, terdapat variasi yang tak tehitung jumlahnya dan diantara anggota yang bermacam-macam itu hanya kelompok tertentu yang berhasil bertahan hidup yang bisa menghasilkan keturunannya.
Dengan demikian terdapat ‘perjuangan untuk bertahan hidup’ dimana anggota-anggota tebaik sebuah spesies dapat hidup cukup panjang untuk meneruskan sifat unggul mereka kepada generasi berikutnya. Terhadap jumlah generasi yang tak terhitung jumlahnya itu, alam kemudian ‘memilih’ siapa-siapa yang bisa beradaptasi paling dengan lingkungan mereka.
Menurut Darwin, Istilah ‘perjuangan untuk bertahan hidup’ (survival for the existence) adalah yang unggul yang bisa bertahan hidup (survival of the fittest).Etologi Modern ( Lorenz dan Tindbergen)
Etologi modern lahir sebagai suatu pandangan penting karena pekerjaan para pakar ilmu hewan Eropa, khususnya Konrad Lorenz (1903-1989). Etologi menekankan bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi, terkait dengan evolusi dan ditandai oleh periode penting atau peka. Konsep periode penting (critical period), adalah suatu periode tertentu yang sangat dini dalam perkembangan yang memunculkan perilaku tertentu secara optimal. Konsep etologi untuk belajar dengan cepat dan alamiah dalam satu periode waktu yang kritis yang melibatkan kedekatan dengan obyek yang dilihat bergerak pertama kali.
Para Etologis adalah para pengamat perilaku yang teliti, dan mereka yakin bahwa laboratorium bukanlah setting yang baik untuk mengamati perilaku. Mereka mengamati perilaku secara teliti dalam lingkungan alamiahnya seperti : di rumah, taman bermain, tetangga, sekolah, rumah sakit dan lain-lain.Teori Bowlby ( Teori Kelekatan)
Bowlby (Hetherington dan Parke, 1999) dipengaruhi oleh teori evolusi dalam observasinya pada perilaku hewan. Menurut teori Etologi (Berndt, 1992) tingkah laku lekat pada anak manusia diprogram secara evolusioner dan instinktif. Sebetulnya tingkah laku lekat tidak hanya ditujukan pada anak namun juga pada ibu. Ibu dan anak secara biologis dipersiapkan untuk saling merespon perilaku.
Bowlby (Hetherington dan Parke,1999) percaya bahwa perilaku awal sudah diprogam secara biologis. Reaksi bayi berupa tangisan, senyuman, isapan akan mendatangkan reaksi ibu dan perlindungan atas kebutuhan bayi. Proses ini akan meningkatkan hubungan ibu dan anak. Sebaliknya bayi juga dipersiapkan untuk merespon tanda, suara dan perhatian yang diberikan ibu. Hasil dari respon biologis yang terprogram ini adalah anak dan ibu akan mengembangkan hubungan kelekatan yang saling menguntungkan (mutuality attachment).
Teori etologi juga menggunakan istilah “Psychological Bonding” yaitu hubungan atau ikatan psikologis antara ibu dan anak, yang bertahan lama sepanjang rentang hidup dan berkonotasi dengan kehidupan sosial (Bowley dalam Hadiyanti,1992).
Bowlby menyatakan bahwa kita dapat memahami tingkah laku manusia dengan mengamati lingkungan yang diadaptasinya yaitu : lingkungan dasar tempat berkembang.
Dalam kehidupannya seringkali manusia menghadapi ancaman, untuk mendapat perlindungan, anak-anak memerlukan mekanisme untuk menjaga mereka dan dekat dengan orangtuanya dengan kata lain mereka harus mengembangkan tingkah laku kelekatan (attachment).
SOAL OLIMPIADE SAINS BIOLOGI SUB ETOLOGI
1. Perilaku agresif ( menyerang) pada hewan dapat terjadi dalam beberapa kasus dan agresif juga dimotivasi oleh berbagai kondisi seperti stimulus eksternal . Pernyataan yang mana bukan perilaku agresif ?
a. Perilaku mangsa yang terancam hingga mati
b. Perilaku terhadap individu lain yang mencoba merebut pasangannya
c. Perilaku terhadap penyerang untuk melindungi teritorinya
d. Perilaku terhadap hewan lain yang coba mencuri makanannya
e. Perilaku predator terhadap mangsa
2. Hewan memilki pola perkembangan perilaku yang kompleks , melalu banyak percobaan dalam waktu yang cukup lama , para ilmuwan mempelajari perilaku hewan . Serigala disuatu padang pasir diteliti oleh dua ilmuwan untuk menggambarkan tingkah laku yang khas . Ketika berburu kelinci yang dapat berlari melebihi serigala , Salah satu serigala dapat menangkap kelinci dengan pola lingkaran yang besar selama kira - kira 10 menit . Kemudian serigala ini berhenti untuk beristirahat dengan serigala yang lain melanjutkan penangkapan . Dua serigala ini dapat bergantian menangkap kelinci pada pola ini hingga kelinci kelelahan . Kemudian serigala dapat menangkap kelinci dan membagi hasil buruannya .Tipe tingkah laku yang digambarkan oleh serigala tersebut adalah ciri ....
a. Agonistik
b. Inovasi
c. Asosiasi
d. Pola aksi tetap (Fixed Action Patern)
e. Altruistik
3. Seekor sapi perah memakan rumput sampai puas pada lapangan rumput . Ketika sore tiba , ia bergabung dengan sapi yang lainnya kembali menuju tempat pemerahan . Mengapa sapi kembali ketempat pemerahandengan sendirinya
a. Perilaku bawaan yang terkait dengan insting kelompok
b. perilaku bawaan yang terkait dengan dominansi maternal (mengikuti yang memimpin )
c. Perilaku belajar sebagai respon terhadap imbalan makan ( makanan tambahan yang dapat diperah )
d. Perilaku belajar sebagai respon terhadap pengobatan rasa sakit ( penghilang tekanan pada ambing akibat pemerahan )
e. Perilaku belajar sebagai respon terhadap kenikmatan ( rangsangan penyusuan menyenangkan)
4. Belding ground squirrel ( Sejenis Tupai ) sangata rentan terhadap predator ketika mencari makanan di tanah . Apabila predator mendekat , salah satu tupai akan mengeluarkan peringatan berupa suara-suara yang sangat keras , memperingatkan tupai-tupai yang lain untuk waspada . Akan tetapi hal tersebut mengakibatkan dirinya menjadi mudah ditemukan prederator . perilaku hewan seperti ini merupakan contoh dari ..
a. Imprinting
b. Teritorial
c. Pengkondisian
d. Kin Selection
e. Monogami
untuk mencari Soal Olimpiade sains provinsi Biologi tahun 2010 copy link pada website
http://www.ziddu.com/download/21244961/SoalOSPBiologi2010.pdf.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar